Sering ada yang mempermasalahkan arti dari kata pemimpin dan pimpinan padahal kalau menurut mang ejen yang bodoh keduanya ada kesamaan yaitu kedua mengandung adanya unsur yang disebut bawahan, tanpa ada kata bawahan mustahil akan ada kata pimpinan pemimpin.
Seorang pimpinan atau pemimpin akan sulalu dilihat dan dijadikan contoh oleh bawahannya sendiri, jadi jangan meminta bawahan untuk mengerti posisi pimpinan jika pimpinan tidak mau ambil pusing terhadap posisi bawahan.
Sebagai akibat banyaknya gaya atau cara seseorang dalam memimpin, maka pimpinan atau pemimpin tersebut digolongkan pada tiga ciri :
Pemimpin atau pimpinan structural.
Dari kalimat diatas sudah jelas ini adalah seseorang yang menjabat sebagai pemimpin atau pimpinan yang diakui dalam koridor struktur suatu lembaga usaha apapun jenisnya. Pimpinan atau pemimpin ini bertugas menjalankan kewajibannya atas dasar struktur jabatan saja, tidak ada dalam kamusnya untuk dapat merasakan keadaan dibawah, dia mengatakan “ iya” maka semua jawaban bawahan harus “ iya “ , tidak boleh tidak karena pimpinan atau pemimpin tersebut biasanya akan mengeluarkan sangsi baik secara langsung atau tidak langsung.
Namun ini sering terjadi pada pemimpin atau pimpinan jaman dulu, seiring bergerkanya waktu pola tersebut sudah agak ditinggalkan walau tidak seratus persen melepaskan pola – pola tersebut, masih ada yang setia memakainya bahkan dianggap mujarab untuk membuat bawahan tunduk dan patuh atas segala perintahnya.
Keuntungan dari pola kepemimpinan structural :
Semua bawahan tunduk terhadap satu komando
Mudah mengalihkan arah tujuan kepemimpinannya.
Pemimpin atau pimpinan menjadi disegani karena takut
Kerugiannya adalah :
Potensi bawahan tidak berkembang sama sekali, sementara di jaman sekarang diperlukan adalah suatu team yang tangguh.
Tidak dapat membentuk team yang tangguh.
Apabila pimpinan atau pemimpin tersebut tidak ada maka semua struktur tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya.
Pencapaian terhadap target adalah berimbang 50 persen gagal, 50 persen berhasil.
Pemimpin atau pimpinan yang baik.
Pemimpin yang baik biasanya cenderung menerapkan pola demokrasi dalam metode kepemimpinannya, dimana bawahan diajak secara aktif membentuk suatu team work yang tangguh, segala potensi digali dan invovasi terus bergulir secara dinamis. Dan ini lebih baik bila dibandingkan dengan pola structural.
Kerugian pola kepemimpinan ini adalah :
Timbul adanya dua kelompok besar dalam structural yaitu yang bisa mengikuti pergerakan dinamis dan yang berdiri satgnan dapat tertinggal, lama kelamaan akan menjadi beban yang memberatkan.
Pimpinan atau pemimpin cederung mendukung sebagian atau kelompok bawahan yang terus menggulirkan inovasi.
Persaingan yang cenderung tidak sehat akan terjadi karena bakal ada kelompok penguasa dalam satu structural.
Keuntungan :
Pergerakan sangat dinamis dalam pencapaian target yang telah ditentukan, karena banyaknya masukann solusi dari bawahan.
Perkembangan pola fikir dibawah cenderung meningkat, karena keleluasaan berimprovisasi dan berinovasi.
Plan alternative dalam pencapaian target akan tersusun secara apik dan berlapis.
Pemimpin atau pimpinan yang sejati.
Inilah tingkatan tertinggi dari ciri pimpinan atau pemimpin, yaitu suatu pola yang membentuk suatu lingkaran, pimpinan atau pemimpin seperti ini mampu menggambarkan target yang ingin dicapai secara ( abstrak ) atau hanya dia sendiri yang mengetahuinya untuk kemudian dia menggali potensi bawahan yang bisa dikembangkan, tetapi pada suatu ketika dia berbalik kebelakang untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Secara kasar dapat dikatakan ; bagaimana caranya bawahan yang berpontensi dapat mengembangkannya secara baik dan maksimal, sementara untuk bawahan yang kurang menonjol dapat mengikuti pergerakan secara dinamis dan bijaksana. Sehingga tidak akan ada yng tertinggal dibelakang, semua dapat maju secara hampir bersamaan.
Kerugian ;
Hampir dapat dikatakan kerugiannya sangat kecil sekali
Keutungan ;
Bawahan semuanya dapat bergerak secara bersamaan untuk pencapaian target yng sudah dipolakan sedemikian rupa, sehingga dapat dipastikan semua bawahan mampu mengikuti pergerakan yang dinamamis.
Dengan semakin sedikit bawahan yang tertinggal, maka dapat dipastikan sedikit pula masalah yang muncul karena semua sudah dipolakan secara baik.
Dari kalimat diatas sudah jelas ini adalah seseorang yang menjabat sebagai pemimpin atau pimpinan yang diakui dalam koridor struktur suatu lembaga usaha apapun jenisnya. Pimpinan atau pemimpin ini bertugas menjalankan kewajibannya atas dasar struktur jabatan saja, tidak ada dalam kamusnya untuk dapat merasakan keadaan dibawah, dia mengatakan “ iya” maka semua jawaban bawahan harus “ iya “ , tidak boleh tidak karena pimpinan atau pemimpin tersebut biasanya akan mengeluarkan sangsi baik secara langsung atau tidak langsung.
Namun ini sering terjadi pada pemimpin atau pimpinan jaman dulu, seiring bergerkanya waktu pola tersebut sudah agak ditinggalkan walau tidak seratus persen melepaskan pola – pola tersebut, masih ada yang setia memakainya bahkan dianggap mujarab untuk membuat bawahan tunduk dan patuh atas segala perintahnya.
Keuntungan dari pola kepemimpinan structural :
Semua bawahan tunduk terhadap satu komando
Mudah mengalihkan arah tujuan kepemimpinannya.
Pemimpin atau pimpinan menjadi disegani karena takut
Kerugiannya adalah :
Potensi bawahan tidak berkembang sama sekali, sementara di jaman sekarang diperlukan adalah suatu team yang tangguh.
Tidak dapat membentuk team yang tangguh.
Apabila pimpinan atau pemimpin tersebut tidak ada maka semua struktur tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya.
Pencapaian terhadap target adalah berimbang 50 persen gagal, 50 persen berhasil.
Pemimpin atau pimpinan yang baik.
Pemimpin yang baik biasanya cenderung menerapkan pola demokrasi dalam metode kepemimpinannya, dimana bawahan diajak secara aktif membentuk suatu team work yang tangguh, segala potensi digali dan invovasi terus bergulir secara dinamis. Dan ini lebih baik bila dibandingkan dengan pola structural.
Kerugian pola kepemimpinan ini adalah :
Timbul adanya dua kelompok besar dalam structural yaitu yang bisa mengikuti pergerakan dinamis dan yang berdiri satgnan dapat tertinggal, lama kelamaan akan menjadi beban yang memberatkan.
Pimpinan atau pemimpin cederung mendukung sebagian atau kelompok bawahan yang terus menggulirkan inovasi.
Persaingan yang cenderung tidak sehat akan terjadi karena bakal ada kelompok penguasa dalam satu structural.
Keuntungan :
Pergerakan sangat dinamis dalam pencapaian target yang telah ditentukan, karena banyaknya masukann solusi dari bawahan.
Perkembangan pola fikir dibawah cenderung meningkat, karena keleluasaan berimprovisasi dan berinovasi.
Plan alternative dalam pencapaian target akan tersusun secara apik dan berlapis.
Pemimpin atau pimpinan yang sejati.
Inilah tingkatan tertinggi dari ciri pimpinan atau pemimpin, yaitu suatu pola yang membentuk suatu lingkaran, pimpinan atau pemimpin seperti ini mampu menggambarkan target yang ingin dicapai secara ( abstrak ) atau hanya dia sendiri yang mengetahuinya untuk kemudian dia menggali potensi bawahan yang bisa dikembangkan, tetapi pada suatu ketika dia berbalik kebelakang untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Secara kasar dapat dikatakan ; bagaimana caranya bawahan yang berpontensi dapat mengembangkannya secara baik dan maksimal, sementara untuk bawahan yang kurang menonjol dapat mengikuti pergerakan secara dinamis dan bijaksana. Sehingga tidak akan ada yng tertinggal dibelakang, semua dapat maju secara hampir bersamaan.
Kerugian ;
Hampir dapat dikatakan kerugiannya sangat kecil sekali
Keutungan ;
Bawahan semuanya dapat bergerak secara bersamaan untuk pencapaian target yng sudah dipolakan sedemikian rupa, sehingga dapat dipastikan semua bawahan mampu mengikuti pergerakan yang dinamamis.
Dengan semakin sedikit bawahan yang tertinggal, maka dapat dipastikan sedikit pula masalah yang muncul karena semua sudah dipolakan secara baik.
0 komentar:
Post a Comment