10/09/2009

Sehari Bersama Buruh ( 1 )

. 10/09/2009

Melihat judul tulisan ini bukan berarti mang ejen seorang wartawan atau penceramah dalam suatu seminar, ini tidak lebih dari sekedar menuliskan apa yang menjadi pengalaman teman baik mang ejen, yang mungkin ada manfaatnya bagi siapa saja yang membacanya.

Jaman dulu belum ada istilah buruh, yang ada adalah sebutan pekerja. Entah siapa yang pertamakali mempopulerkan istilah buruh, dan apa yang menjadi dasar mengganti sebutan pekerja menjadi sebutan buruh.

Namun disini bukan hal itu yang akan dibahas tetapi cerita pengalaman teman mang ejen dilingkungan tempat dia bekerja.

Mang ejen mengenal dia sudah lama bahkan mungkin bisa dikatakan sudah menjadi saudara mang ejen. Dia berkerja pada sebuah perusahaan swasta tidak begitu jelas bergerak dalam bidang apa perusahaannya itu. Dia bekerja sudah lama sekali di bagian gudang dan termasuk orang yang rajin bekerja.

Sebagai seorang yang sudah lama malang melintang di gudang mungkin dia termasuk orang yang sudah sangat mahir dalam pekerjaannya sendiri.Hampir dapat dikatakan bahwa dia adalah seorang yang tidak pernah terlihat susah ( bukan dalam hal yang bersifat materi ). Seolah dalam pekerjaannya tidak pernah mengalami hambatan yang berarti, dan disini juga diakui oleh teman – teman mang ejen yang lain. Ketika mang ejen sibuk sharing dengan yang lain soal di pekerjaan dia terlihat anteng – anteng saja. Disitu mang ejen kadang merasa iri ( jangan pernah ditiru pernyataan ini ).

Sampai suatu hari dia datang kerumah mang ejen dengan roman muka sedikit berbeda dari yang biasanya. Setelah duduk di kursi dia mengeluarkan sebungkus rokok, diambilnya sebatang lalu disulutnya, asap rokok dia hisap dalam – dalam seolah ingin habis sekali sedot, akhirnya dia terbatuk – batuk, karena setahu mang ejen dia tidak pernah merokok ( jauh berbeda dengan mang ejen ). Pada saat itu mang ejen hanya bengong tanpa sepatah kata yang keluar, ada apa geranganan yang terjadi ?....

Belum sempat mikir terlalu panjang, dia kemudian mengeluarkan botol kecil dari kantong jaketnya, mang ejen yang masih dalam keadaan bingung tiba - tiba dia menenggak minuman dalam botol tersebut. Dan ternyata minuman yang mangandunng alcohol cukup tinggi. Rasa penasaran pun tak dapat terbendung, akhirnya mang ejen memberanikan diri untuk bertanya secara halus.

Setelah cerita panjang lebar, mang ejen baru tahu ternyata dia dipindahkan bagian dari gudang ke staff, ceritanya begini : perusahaannya butuh tenaga untuk staff kantor, kemudian pimpinan tertinggi minta dari salah satu personal gudang, dan yang pertama kali ditawari sebenarnya bukan dia, melainkan personal yang lain tetapi entah kenapa kok malah teman mang ejen yang harus mengambil sebuah keputusan yang sulit ( rada aneh ceritanya…mang ejen pun rada susah untuk ngejelasinnya ) intinya bukan dia yang ditawari tetapi kenapa dia yang jadi dipindahkan.

Bersambung


0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Followers

{Mang-Ejen} is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com