11/09/2009

Ungkap sisi baik tentang hutang ( 1 )

. 11/09/2009

Sebagian diantara kita akan alergi manakala disebut kata “ hutang “ , segera saja image yang terbentuk adalah seseorang yang tadinya kaya raya terus jatuh bangkrut gara – gara berhutang. Ini benar adanya banyak diantara kita yang terjebak dan terlilit hutang yang mencekik bahkan bagi sebagian orang yang sudah tidak kuat lagi menanggung malu dan beratnya hutang, pilihan mengakhiri hidup pun menjadi alternative terbaik menurutnya, atau menghabiskan hidup di dalam rumah sakit jiwa adalah tempat terakhir baginya.

Sebegitu buruk kah kata “ hutang “ sehingga menjadikan momok yang sangat menakutkan, bahkan kalau bisa dihindari sedapat mungkin.

Memang tidak jarang kita mendengar kalimat “ kalau bisa usahakan jangan mengutang “. Ini adalah hal yang benar adanya, namun seperti yang pernah dibilang bahwa mang ejen sering melihat sesuatu masalah dari sisi yang berbeda dengan tujuan agar kita dapat mengukur dengan ukuran yang akurat tentang baik dan buruknya suatu masalah.

Seperti saat ini mang ejen menuliskan tulisan dengan judul “ Ungkap sisi baik tentang hutang “. Adakah itu ?

Hutang adalah baik.

Mengapa demikian ? hutang itu buruk atau utang itu baik adalah hanya sebuah ungkapan belaka, yang terpenting adalah siapa pelaku yang ada dibaliknya, contoh kecil : seorang pengusaha kecil akan beranggapan hutang itu baik, karena dengan adanya dia berhutang maka usaha yang dijalankannya akan bertambah bertambah besar karena ada dana suntikan dari berhutang tadi. Dan dia pun dapat mengembalikan hutang serta memperbesar usahanya.

Coba bandingkan dengan seorang biasa yang berhutang, karena dia tidak mempunyai tempat yang tepat dalam mengelola uang dari berhutang, maka dapat dipastikan dia akan ceroboh dalam penggunaannya. Dia akan tersadar apabila tidak sanggup mengembalikan hutang tersebut, sehingga akan mengalami kesulitan sendiri.

Ada kalimat motivasi sebagai berikut : “ Dahulu orang mengerjakan shalat sebagai selingan pada saat melakukan kerja, tetapi kita harus merubahnya menjadi pekerjaan itu adalah semata – mata merupakan selingan dalam menunggu shalat “.

Maka dapat dikatakan “ Hutang akan baik – baik saja apabila penanganannya baik, konseptual, dan berkomitmen”.


Hutang adalah sarana yang dahsyat.

Ditangan orang yang pintar, hutang merupakan suatu sarana yang sangat luar biasa dahsyatnya. Bagaimana tidak ? dengan berhutang kita akan memiliki sumber dana tambahan dalam jumlah besar dan waktu yang singkat.
Coba anda perhatikan kasus dibawah ini :

Pak Amir mempunyai pendapatan 1 juta perbulan setelah dipotong biaya kehidupan sehari – hari, dia sanggup menyisakan ( menabungkan ) uang 200 ribu perbulan. Sementara dia punya impian membuka warung dengan modal 5 juta. Berapa lama waktu yang dibutuhkan pak Amir untuk membuka warung impiannya itu ? 25 bulan!! Waktu yang cukup lama….Bandingkan dengan mang ejen dengan pendapatan yang sama tetapi bisa membuka warung tersebut dalam waktu kurang dari 1 bulan….luar biasa !!!

Kuncinya adalah mang ejen meminjam ( berhutang ) ke bank dengan cicilan sama seperti yang ditabungkan oleh pak Amir. Ini menyadarkan bahwa kita tidak akan bisa mengadakan uang dengan jumlah besar dan waktu yang cepat selain dengan cara meminjam ( berhutang ).

bersambung


0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Followers

{Mang-Ejen} is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com