Mang ejen bilang kamu seharusnya bersyukur karena karir kamu berarti ada kemajuan. Tetapi fikiran mang ejen ternyata bersebarangan dengannya. Dia bilang seandainya ini terjadi pada aku di perusahaan yang lain mungkin aku akan sangat bersyukur, tetapi aku tahu persis gimana kerjanya jadi staff kantoran disini. Mang ejen rada bingung darimana dia bisa tahu kalau jadi staff kantoran itu tidak enak ? setahu mang ejen mah staff itu pakaiannya rapih, wangi, pokoknya berkesan eksmud.
Setelah dia cerita lagi ternyata mang ejen baru tahu kalau ternyata pimpinan dia di gudang adalah mantan staff kantor, katanya dia sering cerita bagaimana susahnya kerja jadi staff kantor dimana dari atas digencet dari bawah dipandang sinis. Dan karena cerita tersebutlah membentuk sebuah image yang kuat dalam fikiran temen mang ejen tadi. Wajar jika temen mang ejen berasumsi demikian walaupun tidak mencobanya dulu, karena yang cerita bapaknya sendiri…adalah suatu kewajaran jika seorang anak percaya sama bapaknya.
Lalu kalau dia sudah tahu kenapa kok tega – teganya dia mejerumuskan anak buahnya sendiri, dan ini bertolak belakang dengan apa yang selalu dia gembar gemborkan selama ini bahwa siapa yang berani mencolek anak buah saya berarti dia akan berhadapan dulu dengan saya, lajut cerita dia. ( nah ini dia karakter busuk dari pimpinan yang tidak boleh ditiru yaitu menjilat ludahnya sendiri dan tidak bersikap konsisten terhadap apa yang pernah dikatakan sendiri , sementara pimpinan yang dipegang adalah semua perkataannya, apakah bisa disebut sebagai bapak yang baik orang yang seperti ini, silahkan baca artikel ini “ Ciri – Ciri Seorang Pemimpin “ )
Mang ejen tanya kenapa kamu kok terima kalau ternyata kamu merasa keberatan, dia bilang sudah tidak ada alasan lagi menolak ibarat kata makan buah simalakama ( maksudnya diturutin berat gak diturutin ada efek sampingnya ). Pimpinan dia bilang ini permintaan dari atas langsung bahkan sudah melalui rapat internal, kalau kamu menolak berarti kamu harus menggantikan posisi temen kamu yang akan ditarik ke staff kantor. Sementara temen mang ejen itu tahu persis kalau dia menggantikan posisi temannya tadi, dia bakal banyak kehilangan pendapatan perbulannya. Untuk sekedar mempertahankan pendapatan dia akhirnya tidak ada pilihan lain. ( mungkin ini pindah karena terpaksa ).
Masih ada satu hal lagi yang sangat membuat dia semakin terluka, ternyata pimpinan dia mengatakan pada semua orang bahwa anak buahnya berhasil dipromosikan .( kalau setahu mang ejen yang namanya promosi adalah naiknya sebuah tingkatan dalam structural jabatan sesuai dengan prestasi pada bidang keahliannya dan juga disana terdapat unsur peningkatan kenyamanan dan kenikmatan dalam hal bekerja )
Dia berfikir ini ada konspirasi tingkat tinggi dengan dalih penawaran, dan disini pula terlihat idealisme pimpinan yang luntur dan saling melepaskan tanggung jawabnya.
Pada saat itu mang ejen hanya bisa kasih saran yang mungkin sudah basi yaitu cobalah untuk menjalaninya dengan penuh kesabaran, pada saat itu dia hanya bilang terimakasih aku sudah sangat hafal dengan kalimat nasehat kamu tadi. Yah….hanya itu yang dapat mang ejen katakan….setelah dua hari mang ejen dapat kabar bahwa teman mang ejen mengundurkan dengan tanpa permisi, dia bilang tidak ada yang didapatkan disana kecuali segudang omelan, masalah yang tak dapat diselesaikan dan terjadi berulang – ulang, system kerja yang semerawut, dan semua persis dengan apa yang sudah digambarkan oleh pimpinan dia waktu di gudang, sekarang dia sedang mencoba keberuntungan dengan ikut jadi seorang ABK. Yah…mang ejen disini hanya bisa doakan dari kejauhan jarak yang tak bertepi…dimana pun kamu kerja pasti akan mendapatkan yang terbaik, asalkan tempat kerja kamu dan orang – orang yang menjadi atasan kamu mampu menggali potensi diri kamu dengan baik…pasti kamu mampu berkembang dengan sempurna dan akan membawa perusahaan kamu kearah yang lebih baik.
Kalau boleh mang ejen menarik kesimpulan dari kisah tersebut diatas adalah :
- Metode yang dipakai adalah adanya metode coba – coba, ini terlihat dari penarikan baik secara langsung atau tidak langsung pada terhadap pekerja untuk ditempatkan pada bagian yang bukan menjadi dasar keahlian karyawan yang bersangkutan.
- Adanya sikap arogansi berlebihan dari seorang pemimpin yang disebabkan adanya ketakutan atasan atas kinerja baik dari seorang bawahan, yang memicu fikiran negative takut tersaingi.
Dan bila dua hal tersebut jika dipelihara dengan baik pada sebuah perusahaan apapun jenis nya maka dapat dipastikan seseorang yang berfikir professional akan segera hengkang dari tempat itu, dan andaikan juga dia bertahan ditempat itu, dia tidak akan mengeluarkan ide yang cemerlang sekalipun dia punya akan disimpan dalam – dalam. Itu adalah suatu kerugian yang timbul secara tidak langsung dan mempunyai efek besar dengan hancurnya perusahaan secara perlahan namun pasti.
Curahan teman : Dedi akhmadi.
Walau jauh entah dimana sekarang namun mang ejen disini selalu ingat jasa – jasa mu yang dulu….sukses selalu kawan!....
Lalu kalau dia sudah tahu kenapa kok tega – teganya dia mejerumuskan anak buahnya sendiri, dan ini bertolak belakang dengan apa yang selalu dia gembar gemborkan selama ini bahwa siapa yang berani mencolek anak buah saya berarti dia akan berhadapan dulu dengan saya, lajut cerita dia. ( nah ini dia karakter busuk dari pimpinan yang tidak boleh ditiru yaitu menjilat ludahnya sendiri dan tidak bersikap konsisten terhadap apa yang pernah dikatakan sendiri , sementara pimpinan yang dipegang adalah semua perkataannya, apakah bisa disebut sebagai bapak yang baik orang yang seperti ini, silahkan baca artikel ini “ Ciri – Ciri Seorang Pemimpin “ )
Mang ejen tanya kenapa kamu kok terima kalau ternyata kamu merasa keberatan, dia bilang sudah tidak ada alasan lagi menolak ibarat kata makan buah simalakama ( maksudnya diturutin berat gak diturutin ada efek sampingnya ). Pimpinan dia bilang ini permintaan dari atas langsung bahkan sudah melalui rapat internal, kalau kamu menolak berarti kamu harus menggantikan posisi temen kamu yang akan ditarik ke staff kantor. Sementara temen mang ejen itu tahu persis kalau dia menggantikan posisi temannya tadi, dia bakal banyak kehilangan pendapatan perbulannya. Untuk sekedar mempertahankan pendapatan dia akhirnya tidak ada pilihan lain. ( mungkin ini pindah karena terpaksa ).
Masih ada satu hal lagi yang sangat membuat dia semakin terluka, ternyata pimpinan dia mengatakan pada semua orang bahwa anak buahnya berhasil dipromosikan .( kalau setahu mang ejen yang namanya promosi adalah naiknya sebuah tingkatan dalam structural jabatan sesuai dengan prestasi pada bidang keahliannya dan juga disana terdapat unsur peningkatan kenyamanan dan kenikmatan dalam hal bekerja )
Dia berfikir ini ada konspirasi tingkat tinggi dengan dalih penawaran, dan disini pula terlihat idealisme pimpinan yang luntur dan saling melepaskan tanggung jawabnya.
Pada saat itu mang ejen hanya bisa kasih saran yang mungkin sudah basi yaitu cobalah untuk menjalaninya dengan penuh kesabaran, pada saat itu dia hanya bilang terimakasih aku sudah sangat hafal dengan kalimat nasehat kamu tadi. Yah….hanya itu yang dapat mang ejen katakan….setelah dua hari mang ejen dapat kabar bahwa teman mang ejen mengundurkan dengan tanpa permisi, dia bilang tidak ada yang didapatkan disana kecuali segudang omelan, masalah yang tak dapat diselesaikan dan terjadi berulang – ulang, system kerja yang semerawut, dan semua persis dengan apa yang sudah digambarkan oleh pimpinan dia waktu di gudang, sekarang dia sedang mencoba keberuntungan dengan ikut jadi seorang ABK. Yah…mang ejen disini hanya bisa doakan dari kejauhan jarak yang tak bertepi…dimana pun kamu kerja pasti akan mendapatkan yang terbaik, asalkan tempat kerja kamu dan orang – orang yang menjadi atasan kamu mampu menggali potensi diri kamu dengan baik…pasti kamu mampu berkembang dengan sempurna dan akan membawa perusahaan kamu kearah yang lebih baik.
Kalau boleh mang ejen menarik kesimpulan dari kisah tersebut diatas adalah :
- Metode yang dipakai adalah adanya metode coba – coba, ini terlihat dari penarikan baik secara langsung atau tidak langsung pada terhadap pekerja untuk ditempatkan pada bagian yang bukan menjadi dasar keahlian karyawan yang bersangkutan.
- Adanya sikap arogansi berlebihan dari seorang pemimpin yang disebabkan adanya ketakutan atasan atas kinerja baik dari seorang bawahan, yang memicu fikiran negative takut tersaingi.
Dan bila dua hal tersebut jika dipelihara dengan baik pada sebuah perusahaan apapun jenis nya maka dapat dipastikan seseorang yang berfikir professional akan segera hengkang dari tempat itu, dan andaikan juga dia bertahan ditempat itu, dia tidak akan mengeluarkan ide yang cemerlang sekalipun dia punya akan disimpan dalam – dalam. Itu adalah suatu kerugian yang timbul secara tidak langsung dan mempunyai efek besar dengan hancurnya perusahaan secara perlahan namun pasti.
Curahan teman : Dedi akhmadi.
Walau jauh entah dimana sekarang namun mang ejen disini selalu ingat jasa – jasa mu yang dulu….sukses selalu kawan!....
0 komentar:
Post a Comment