Zaman sekarang ada yang bilang waktu adalah uang…semua serba harus cepat, seolah – olah tidak boleh ada kata terlambat, manusia berpacu dengan waktu. Hari ke hari terasa sangat sempit, roda waktu menggilas dengan gila, rasanya sudah tak ada ruang waktu untuk kita sekedar melepas lelah tubuh ini…
Berbicara soal waktu pasti kita membutuhkan sebuah alat penunjuk waktu yang dikenal dengan sebutan Jam, entah itu jam tangan yang kita pakai sehari – hari, atau jam yang menempel pada dinding rumah kita, namun tahukah anda, Jam yang kita gunakan untuk mengetahui waktu saat ini ternyata ada sejarahnya…
Mang ejen disini akan sedikit mengulas asal – usul jam tersebut berikut petikannya :
Sebenarnya tidak diketahui dengan pasti dan meyakinkan dari mana asal jam tersebut, namun cikal bakalnya diduga pertama kali adalah penggunaan pada genta atau lonceng yang pada saat itu dipakai pada gereja sebagai alat panggil para biarawan atau biarawati untuk berdoa. Namun ini tidaklah se sempurna interval pergerakan waktu dalam hitungan jam saat ini.
Sementara menurut catatan ada yang mengatakan bahwa sebuah lonceng yang berbunyi teratur setiap satu jam, pertama kali ditampilkan pada lonceng kota Milan tahun 1335. kemudian ada di Katedral Salisbury, London buatan tahun 1386 yang konon masih dalam kondisi baik. Lain lagi dengan lonceng buatan tahun 1389 di Rouen, Prancis dan yang dibuat oleh Wells Chatedral, Inggris. Dua lonceng terakhir ini berdentang setiap seperempat jam.Namun sayang keterlambatan mereka masih +/- 30 menit per hari.
Baru kemudian seorang tukang kunci dari Nurnberg ( Jerman ) yang bernama Peter Henlein memperkenalkan jam rumahan yang digerakkan per.Jam kecil pertama itupun menurut ukuran sekarang, tidaklah cukup kecil, ini terjadi pada sekitar tahun 1500 – an.
Perkembangan penyempurnaan Jam pun mulai nampak, kemudian sampai lah pada akhir abad XVI, lonceng mulai dibuat tegak. Kemudian awal abad XVII, mesinnya mulai diberi pembungkus dari kuningan dan abad yang sama lonceng diperkaya dengan penutup kaca dan jarum penunjuk menit. Tidak hanya itu , mulai tahun 1656 diperkenalkan pula lonceng dengan pemberat dan pendulum bertali pendek yang dikemas dalam kotak kayu dan bisa digantung di dinding.
Sampai akhirnya muncul lonceng ding-dong, atau grand father's clock dengan pendulum sebagai alat pengukur waktu yang handal. Namun kemudian kehandalannya dikalahkan oleh kristal quartz yang mulai diterapkan pada alat pengukur waktu pada sekitar Tahun 1929. Getaran kristal quartz begitu teratur, sehingga kesalahan terbesar yang mungkin dilakukan oleh sebuah lonceng observatorium dengan kristal quartz adalah satu detik dalam 10 tahun
Demikian asal – usul jam yang dapat mang ejen tuliskan, mohon dikoreksi bila terdapat kesalahan.
Sumber utama: kontekaja.com
Dikembangkan kembali dengan tambahan dari berbagai sumber
4 komentar:
Ralat mas, penemu jam bukan orang eropa, tapi orang Islam sekitar abad ke 9 di Irak
makasih atas koreksinya sob...mang ejen turunkan dulu nih postingnya...
setelah mang ejen berkeliling rata - rata posting tentang asal - usul jam secara akurat, semua berupa analisis dan diawali kalimat seperti..." Belum diketahui..." atau " Diperkirakan" .....
mantabz neh infonya mang..,,
ternyata jam juga punya sejarah,..tapi koq gak masuk di pelajaran sejarah ya?..hkahakhkhak
Post a Comment